02.50 -
Allah
No comments
Berdzikir Mengingat Allah Adalah Puncak Ketentraman Hati
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Semua manusia yang hidup di muka bumi mencari jalan untuk memperoleh kebahagiaan hakiki. Banyak harapan ditumpahkan untuk mencapai tujuan memperoleh kebahagiaan. Sebagian orang mencari kebahagiaan melalui gaya hidup yang mewah, sebagian lainnya melalui pekerjaan yang bergengsi, perkawinan yang indah, bedah plastik, dan gelar akademis. Namun, jika tujuan itu telah tercapai, cepat atau lambat akan disadari bahwa semua kebahagiaan itu sebetulnya hanya bersifat sementara. Atau bahkan sering orang tidak mendapat kegembiraan atau kepuasan sama sekali dari apa yang telah diperolehnya itu. Mengapa? Sebab sesunguhnya tak seorang pun di muka bumi ini yang akan mencapai kebahagiaan sejati melalui cara-cara tersebut. Biasanya ada saja hal-hal yang mengganggu atau membuat bosan orang yang terlanjur percaya bahwa tujuannya dalam mencapai kebahagiaan hakiki telah tercapai.
Kebahagiaan, ketenangan, kesenangan, atau kenyamanan sejati hanya dapat ditemukan dalam mengingat Allah. Allah menceritakan kenyataan ini dalam sebuah ayat sebagai berikut:
الَّذِينَ آمَنُواْ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللّهِ أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (Q.S. Ar-Ra‘d[13]: 28).
Ini merupakan rahasia yang sangat penting yang diungkapkan Allah dalam aA-Qur’an untuk umat manusia. Karena tidak memahami kenyataan ini, banyak orang yang meng-habiskan hidup mereka dalam khayalan bahwa harta benda dunia dapat memberikan kepuasan. Seakan-akan tidak akan pernah mati dan menghadapi hari hisab, mereka dengan tamaknya berusaha keras untuk memiliki hal-hal yang bersangkut paut dengan keduniaan.
Namun, sesungguhnya ini merupakan khayalan besar. Tidak ada sesuatu pun yang dimi-liki di dunia ini yang dapat memberikan ketenteraman dan kebahagiaan sejati. Hanya orang-orang yang beriman saja, yang dengan ikhlas berbakti kepada Allah, dan orang-orang yang menyadari rahmat, kasih sayang, dan perlindungan Allah atas mereka yang dapat memperoleh perasaan hati yang tenteram.
Allah memberikan perasaan tenteram ini ke dalam hati orang yang memperhatikan bukti-bukti ciptaan Allah dan mengingat-Nya setiap saat. Dengan demikian sia-sia saja jika mencari kesenangan, ketenteraman, dan kebahagiaan melalui asbab yang lain.
0 Komentar:
Posting Komentar