Jumat, 30 Desember 2011

Keaslian Torah dan Injil Menurut Al-Quran

Al-Quran menyebut Taurat dan Injil dengan sebutan Al kitab. Suatu gambaran dari Allah SWT bahwa Taurat dan Injil diturunkan kepada Nabi Musa as dan Nabi Isa as dalam bentuk buku, atau menyerupai buku. Ayat-ayat dalam Al-Quran yang mengindikasikan hal ini antara lain adalah sebagai berikut:

"Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mu'jizat) kepada Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus. Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; maka beberapa orang (diantara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?" (QS. Al-Baqarah[2]:87)

"Dan orang-orang Yahudi berkata: "Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan", dan orang-orang Nasrani berkata: "Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan," padahal mereka (sama-sama) membaca Al Kitab. Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui, mengatakan seperti ucapan mereka itu. Maka Allah akan mengadili diantara mereka pada hari Kiamat, tentang apa-apa yang mereka berselisih padanya."(QS. Al Baqarah[2]:113)

Bahkan untuk Taurat, Al-Quran menyebutkan dengan sangat jelas bahwa ia diturunkan Allah benar-benar berbentuk lembaran-lembaran dan kepingan dari batu atau kayu yang disebut dengan luh.

"Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh (Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu; maka (Kami berfirman): "Berpeganglah kepadanya dengan teguh dan suruhlah kaummu berpegang kepada (perintah-perintahnya) dengan sebaik-baiknya, nanti Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang yang fasik." (QS. Al-A'raaf[7]:145)

Al-Quran mewajibkan pemeluk Islam mengimani Taurat, Injil dan Al-Quran. Dalam beberapa ayat, Allah mensejajarkan ketiganya secara setara. Al-Quran juga membenarkan apa yang ada dalam Injil dan Taurat, bahkan janji-janji Allah tercantum dalam ketiganya.

"Dia menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil, sebelum (Al Qur'an), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al Furqaan. Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa)." (QS. Ali Imran[3]:3-4)

"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar." (QS. At-Taubah[9]:111)

Dalam Al-Quran jelas disebut bahwa Taurat dan Injil adalah ajaran yang diturunkan dalam bentuk kitab kepada Nabi Musa as dan Nabi Isa as, jadi bukan sebuah kitab yang berisikan kesaksian-kesaksian manusia. Sedangkan Taurat (Perjanjian Lama) dan Injil (Perjanjian Baru) yang kita kenal sekarang adalah kitab lain, kitab-kitab yang diberi nama oleh manusia sebagai "Taurat" dan "Injil".

Tidak jelas siapa yang menamakan kesaksian-kesaksian tersebut sebagai Taurat dan Injil, kapan hal itu dilakukan,  dalam peristiwa apa, dan atas otoritas dari siapa. Rasanya kita perlu sama-sama meneliti kembali hal ini dengan kritis. Sebab jika misalnya saja pada waktu itu novelis besar seperti Ernest Hemingway sudah lahir dan kemudian menulis sebuah novel, maka tidak seorangpun dapat melarangnya jika ia kemudian memberi judul 'Injil' atau 'Taurat' pada novelnya itu. Namun tentu saja novel karangannya bukan Injil atau Taurat sebagaimana yang dimaksud di dalam Al-Quran!

Umat Kristen mengatakan bahwa pada waktu turunnya Al-Quran, sudah ada Alkitab (Perjanjian Lama atau Taurat dan Perjanjian Baru atau Injil), bahkan sejak tahun 200 M, jauh sebelum kenabian Muhammad SAW, dan tidak ada satu kalimatpun tertulis dalam Al-Quran yang menyatakan bahwa Injil Alkitab tersebut bukan Taurat dan Injil yang disebut dalam Al-Quran.

Untuk mengklarifikasi hal ini, sudah saya postingkan ayat-ayat Al-Quran yang berisi ajaran berbeda dengan ajaran Alkitab.

"Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi." (QS. Maryam[19]:30)

"Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah." Akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya." (QS. Ali Imran[3]:79)

"(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Qur'an), mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS. Al-A'raaf[7]:157)

"Dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, 'Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan 'Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) 'Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah 'Isa." (QS. An-Nisaa[4]"157)

"Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, 'Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara." (QS. An-Nisaa[4]"171)

"Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?" Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya maka tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib." Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan (angkat) aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Al-Maaidah[5]"117-118)

"Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali". Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia. Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahlah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus." (QS. Maryam[19]:30-36)

"Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya ni'mat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani Israil. Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus. Dan janganlah kamu sekali-kali dipalingkan oleh syaitan; sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata: "Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmah dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan ta atlah (kepada)ku." Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus. Maka berselisihlah golongan-golongan (yang terdapat) di antara mereka, lalu kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang zalim ya'ni siksaan hari yang pedih (kiamat)." (QS. Az-Zukhruf[43]:59-65)

Tulisan ini lebih lengkap, untuk memudahkan anda melihat sendiri ada beberapa kalimat penting yang tertulis dengan huruf tebal.

Jika Al-Quran mewajibkan setiap Muslim mengimani kitab-kitab sebelumnya, maka isi dari kitab sebelumnya haruslah seperti apa yang tercantum dalam ayat-ayat tersebut. Apakah mungkin Allah mewajibkan kaum Muslim untuk mengimani ajaran yang saling berbeda dan bertentangan? Kemudian apakah mungkin Allah memerintahkan untuk mengimani kitab yang lain, yang berisi kesaksian-kesaksian manusia yang mensejajarkannya dengan wahyu atau firman-Nya? Maka bisa dipastikan bahwa Taurat dan Injil yang dimaksud dalam Al-Quran bukanlah Taurat dan Injil (Alkitab) yang anda sodorkan.

Di manakah Taurat dan Injil, kitab-kitab ajaran Tauhid yang diturunkan Allah tersebut?

pertanyaan anda juga merupakan pertanyaan kami umat Islam. Rekan Adorote menyatakan bahwa bagi umat Kristen tidak ada suatu pikiranpun yang menyatakan Injil merupakan sebuah buku, apalagi tidak ada indikasi sejarahnya yang mengisyaratkan dulunya memang ada yang namanya buku Injil. Ada fakta menarik yang tercantum dalam Alkitab, bahwa dikabarkan Yesus pergi kesuatu tempat dan mengajarkan Injil, artinya bahwa Injil memang sudah ada pada waktu itu, walaupun tidak jelas apakah berbentuk buku atau ajaran. Yang pasti tidak mungkin semasa hidupnya, Yesus memerintahkan Matius, Markus, Lukas, dll untuk menuliskan kesaksiannya tentang Yesus dalam sebuah buku, lalu buku itulah yang dibawa-bawa Yesus dan diajarkan kepada umatnya. Pikiran ini lebih cocok untuk cerita lucu dalam kontes API (Audisi Pelawak) di TPI.

Ayat-ayat Al-Quran berikut layak kita cermati, menerangkan tentang Ahli Kitab dan perilaku mereka pada waktu Al-Quran diturunkan.

"Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mengingkari ayat-ayat Allah, padahal kamu mengetahui (kebenarannya). Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang haq dengan yang bathil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahui?" (QS. Ali Imran[3]: 70-71)

"Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan." (QS. Al-Maaidah:15)

"Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan." (QS. Al-Baqarah[2]:79)

"Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui." (QS. Al Baqarah[2]:146)

Ayat-ayat tersebut mengindikasikan adanya kebenaran yang disembunyikan, atau juga isi Alkitab yang disembunyikan, dan adanya perbuatan yang telah merobah (menulis Alkitab) dengan tangan mereka sendiri. Menurut penafsiran saya, itulah sebabnya TIDAK DITEMUKAN SATU AYATPUN DALAM AL-QUR AN YANG MENYATAKAN BAHWA TAURAT DAN INJIL PADA WAKTU ITU ADALAH PALSU.

Karena Taurat dan Injil (buku yang diturunkan Allah kepada Nabi Musa as dan Nabi Isa as) memang masih ada dan disembunyikan oleh 'oknum' Ahli Kitab, dan kemudian dimunculkan tulisan-tulisan yang lain yang ditulis oleh tangan mereka sendiri sebagai Taurat dan Injil. Kitab Taurat dan Injil versi baru ini, mempunyai ajaran, ada yang sejalan dengan Al-Quran dan ada yang telah dirusak, makanya ada ayat,  " .... telah datang kepadamu Rasul kami, menjelaskan banyak dari isi Alkitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkan."

Jadi pertanyaan tentang kitab Injil yang asli bisa kita robah menjadi:

1. Di manakah Kitab itu sekarang?
2. Siapa yang telah menyembunyikannya?

Ada baiknya pertanyaan itu kita perjelas lagi menjadi begini:
SIAPAKAH YANG DIUNTUNGKAN DENGAN DISEMBUNYIKANNYA TAURAT DAN INJIL YANG ASLI? DAN PIHAK MANAKAH YANG PALING DIRUGIKAN KALAU KITAB TERSEBUT TERUNGKAP?

Anda semua tentu mengetahui saat-saat paling kritis dalam sejarah penyebaran ajaran Kristen mulai sejak kematian Yesus. Sejarah pada waktu umat Kristus awal dikejar-kejar dan dibunuh, sejarah munculnya gereja, sejarah konsili, dll. Saya anjurkan agar anda menelitinya dengan kritis

Perlu juga kita cermati hadits Rasulullah saw di bawah ini sehubungan dengan berita akan turunnya Nabi Isa as kembali ke bumi kelak.

Dari Buku Hadist Muslim: Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, katanya Rasulullah bersabda: Demi Allah yang jiwaku ditangannya, sesungguhnya telah dekan masanya Isa anak Maryam akan turun ditengah-tengah kamu. Dia akan menjadi hakim yang adil, akan dihancurkannya salib, dibunuhnya babi, dihapuskannya pajak dan kekayaan akan melimpah ruah, sehingga tidak seorangpun yang bersedia menerima pemberian.

Jabir bin Abdullah mendengar Rasulullah bersabda: Nabi Isa akan turun ketengah-tengah umat, lalu pemimpin-pemimpin mereka berkata: "Sudilah anda shalat dan menjadi pemimpin kami", jawab nabi Isa as: "Tidak! Masing-masing kamu boleh menjadi pemimpin bagi yang lain, selaku suatu kehormatan yang dilimpahkan Allah kepada umat ini."

Bagaimana kalau kita tafsirkan bahwa turunnya nabi Isa as kembali ke bumi dengan akan terungkapnya atau ditemukannya kembali kitab Injil yang diturunkan Allah kepada nabi Isa as yang selama ini disembunyikan, yang berisi ajaran menghancurkan salib = mengkoreksi ajaran Yesus menebus dosa, ajaran membunuh babi = mengharamkan babi, masing-masing kamu boleh menjadi pemimpin = dihapuskannya otoritas gereja dalam hubungan dengan Tuhan, dst..

Lalu bagaimanakah pertolongan Allah untuk umat Kristen pada saat ini, yang mungkin tidak menyadari bahwa dirinya telah tersesat atau disesatkan? Apakah ada petunjuk Allah yang bisa menolong? Apakah umat Kristen harus menunggu sampai Nabi Isa as turun ke bumi? Eloknya, dalam Al-Quran kita diinformasikan bahwa AL-QURAN MENGANJURKAN AGAR UMAT KRISTEN KEMBALI MELURUSKAN AJARANNYA, DAN BUKAN MEMINTA AGAR ANDA BERPINDAH DARI AGAMA MEREKA MENJADI ISLAM.

Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)." (QS. Ali Imran[3]:64)

"Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar." (QS. An-Nisaa[4]:171)

"Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan." (QS. Al-Maaidah[5]:15)

Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan Al Qur an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu." (QS. Al-Maaidah[5]:68)

Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus." (QS. Al-Maidah[5]:77)

Apakah anda, saudara-saudara umat kristen diminta, disuruh, atau dipaksa untuk pindah agama oleh Al-Quran?
Sama sekali tidak!

Anda-anda diperintah untuk meluruskan ajaran yang selama ini anda yakini. Jika sudah meluruskan aqidah anda, menyatakan bahwa Allah itu Tuhan yang Satu, tidak punya partnership baik dalam angan apalagi secara fisik, tidak ada penebusan dosa, dosa anda hanya bisa dihapus kalau anda meminta dan bertobat kepada Allah, hanya Allah-lah yang bisa menghapus dosa, maka tidak peduli apakah anda itu Kristen, anda akan disebut sebagai seorang Ahlikitab yang beriman.

Anda mungkin bertanya, apakah ada Ahli Kitab yang seperti itu, dan bagaimana imbalannya menurut Al-Quran?

Mereka itu tidak sama; di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (sembahyang). (QS. Ali-Imran[3]:113)

Dan sesungguhnya di antara ahli kitab ada orang yang beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kamu dan yang diturunkan kepada mereka sedang mereka berendah hati kepada Allah dan mereka tidak menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit. Mereka memperoleh pahala di sisi Tuhannya. Sesungguhnya Allah amat cepat perhitungan-Nya. (QS. Ali-Imran[3]:199)

"Dan sekiranya Ahli Kitab beriman dan bertakwa, tentulah Kami tutup (hapus) kesalahan-kesalahan mereka dan tentulah Kami masukkan mereka ke dalam surga yang penuh keni matan." (QS. Al-Maidah[5]:65)

"Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persabahatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani". Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri." (QS. Al-Maidah[5]:82)

"Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu melihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Qur an) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Qur an dan kenabian Muhammad saw)." (QS. Al-Maidah[5]:83)

[Sumber: Ustadz Arda Chandra & Romo Jowo jw it]




0 Komentar:

Posting Komentar