06.35 -
Allah
No comments
Bertambah Dan Berkurangnya Nikmat Dari Allah
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Dalam Al-Qur’an, Allah mengungkapkan alasan mengapa Dia memberikan nikmat atau mengambilnya dari manusia:
ذَلِكَ بِأَنَّ اللّهَ لَمْ يَكُ مُغَيِّراً نِّعْمَةً أَنْعَمَهَا عَلَى قَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنفُسِهِمْ وَأَنَّ اللّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah tidak akan mengubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada sesuatu kamu, hingga kaum itu mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. Al-Anfal[9]: 53).
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِّن بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللّهِ إِنَّ اللّهَ لاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللّهُ بِقَوْمٍ سُوءاً فَلاَ مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِ مِن وَالٍ
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (Q.S. Ar-Ra‘d[13]: 11).
Apa yang dikemukakan dalam ayat-ayat tersebut merupakan rahasia yang sangat penting yang tidak diketahui atau diabaikan oleh kebanyakan manusia. Allah berfirman bahwa Dia akan menambah nikmat bagi orang-orang yang sibuk mengerjakan amal saleh, dan akan mempersempit nikmat bagi orang-orang yang melakukan kemaksiatan, dan nikmat terhadap manusia akan berubah sesuai dengan per-ubahan perbuatan dan keikhlasan mereka.
Orang-orang yang beriman yang mengetahui rahasia-rahasia Allah ini berusaha untuk melihat maksud tersembunyi di balik ciptaan Allah dalam setiap keadaan yang mereka jumpai dan mereka senantiasa memperhatikan masalah tersebut. Mereka tidak pernah merasa sempurna, tetapi mereka berusaha keras untuk memiliki kesempurnaan akhlak sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur’an, dan berusaha membetulkan kesalahan dan kekhilafan mereka. Dalam hal ini, mereka tidak pernah ragu-ragu untuk selalu berusaha memperbaiki akhlak mereka dan membersihkan tingkah laku mereka.
0 Komentar:
Posting Komentar