Rabu, 26 Januari 2011

Allah Mengaburkan Pemahaman Orang-Orang Kafir


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Jika orang-orang kafir tidak dapat memahami Al-Qur’an, ini merupakan rahasia yang sangat penting yang dijelaskan dalam Al-Qur’an. Sesungguhnya ini merupakan rahasia penting, karena Al-Qur’an itu merupakan kitab yang sangat jelas, mudah, dan sederhana. Siapa pun yang mau dapat membaca Al-Qur’an dan mengkaji firman Allah tentang akhlak terpuji yang diridhai-Nya, keadaan surga dan neraka, dan tentang berbagai rahasia yang juga diketengahkan dalam kitab ini. Meskipun hukum-hukum Allah tersebut tidak terbantahkan, sebagian orang tidak mampu memahami Al-Qur’an, sekalipun kandungannya telah sangat jelas.

Di samping itu, para cndekiawan seperti insinyur nuklir atau profesor biologi sontohnya, dapat memahami cabang-cabang sains yang rumit seperti fisika, kimia, atau matematika, dan mampu memahami Budhisme, Hinduisme, Shintoisme, materialisme atau komunisme. Namun anehnya sedikit sekali dari mereka yang mampu memahami Al-Qur’an. Orang-orang yang berpegang pada sistem non-Al-Qur’an yang rumit tersebut bagaimanapun tidak dapat memahami agama Allah yang jelas dan mudah, bahkan mereka juga tidak mampu memahami persoalan-persoalan cukup jelas yang terkandung di dalamnya.

Bahwa mereka tidak dapat memahami fakta yang sangat jelas, sesungguhnya ini juga merupakan keajaiban tersendiri. Dengan menunjukkan bahwa mereka memiliki kekurangan yang parah dalam hal pemahaman, Allah menjelaskan bahwa sebagian orang memiliki kehidupan yang berbeda. Di sisi lain, hal ini memberikan bukti terhadap fakta bahwa sesungguhnya hati, akal, dan pemahaman itu berada di tangan Allah.

Allah menyatakan bahwa Dia akan menutupi hati dan pemahaman orang-orang yang dihinggapi perasaan takabur, yaitu orang yang tidak mau berserah diri kepada Allah. Fakta bahwa mereka dapat memahami apa saja kecuali Al-Qur’an, ini menjelaskan bahwa Allah telah memalingkan mereka dari ayat-ayat-Nya, dan mereka terhijab dari Al-Qur’an karena ketidak-ikhlasan mereka. Adapun sebagian ayat yang membicarakan masalah ini adalah:

وَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرآنَ جَعَلْنَا بَيْنَكَ وَبَيْنَ الَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ بِالآخِرَةِ حِجَاباً مَّسْتُورا
وَجَعَلْنَا عَلَى قُلُوبِهِمْ أَكِنَّةً أَن يَفْقَهُوهُ وَفِي آذَانِهِمْ وَقْراً وَإِذَا ذَكَرْتَ رَبَّكَ فِي الْقُرْآنِ وَحْدَهُ وَلَّوْاْ عَلَى أَدْبَارِهِمْ نُفُوراً

“Dan apabila kamu membaca Al-Qur’an, niscaya Kami adakan antara kamu dan orang-orang yang tidak beriman dengan kehidupan akhirat, suatu dinding yang tertutup, dan Kami adakan tutupan di atas hati mereka dan sumbatan telinga mereka, agar mereka tidak dapat memahaminya. Dan apabila kamu menyebut Tuhanmu saja dalam Al-Qur’an, niscaya mereka berpaling ke belakang karena bencinya.” (Q.S. Al-Isra’[17]: 45-46).

وَمِنْهُم مَّن يَسْتَمِعُ إِلَيْكَ وَجَعَلْنَا عَلَى قُلُوبِهِمْ أَكِنَّةً أَن يَفْقَهُوهُ وَفِي آذَانِهِمْ وَقْراً وَإِن يَرَوْاْ كُلَّ آيَةٍ لاَّ يُؤْمِنُواْ بِهَا حَتَّى إِذَا جَآؤُوكَ يُجَادِلُونَكَ يَقُولُ الَّذِينَ كَفَرُواْ إِنْ هَذَا إِلاَّ أَسَاطِيرُ الأَوَّلِين

“Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkanmu, padahal Kami telah meletakkan tutup di atas hati mereka (sehingga mereka tidak) memahaminya dan sum-batan di telinganya. Dan jika mereka melihat segala tanda, mereka tetap tidak mau ber-iman kepadanya. Sehingga apabila mereka datang kepadamu untuk membantahmu, orang-orang kafir itu berkata: ‘Al-Qur’an ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu.” (Q.S. Al-An‘am[6]: 25).

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّن ذُكِّرَ بِآيَاتِ رَبِّهِ فَأَعْرَضَ عَنْهَا وَنَسِيَ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ إِنَّا جَعَلْنَا عَلَى قُلُوبِهِمْ أَكِنَّةً أَن يَفْقَهُوهُ وَفِي آذَانِهِمْ وَقْراً وَإِن تَدْعُهُمْ إِلَى الْهُدَى فَلَن يَهْتَدُوا إِذاً أَبَداً

“Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat dari Tuhannya lalu dia berpaling daripadanya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya? Sesungguhnya Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka sehingga mereka tidak memahaminya, dan sumbatan di telinga mereka, dan meskipun kamu menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya.” (Q.S. Al-Kahfi[18]: 57).

Sebagaimana telah dijelaskan dalam ayat-ayat tersebut, mengapa orang-orang kafir tidak dapat memahami Al-Qur’an, rahasianya adalah bahwa Allah telah menutupi pemahaman mereka dan meletakkan tutup di hati mereka karena penolakan mereka. Ini merupakan keajaiban besar yang menunjukkan kebesaran Allah, dan bahwa Dia adalah pemilik hati dan pikiran setiap orang.


0 Komentar:

Posting Komentar